Sabtu, 18 Desember 2010

Kerinduan

''Seiring waktu yang berlalu, anganku melayang ke masa lalu. Kau hibur gundah_ku melalui canda dan tawa_mu.Namun kini engkau telah jauh dariku...Terpisahkan oleh jarak dan waktu..Dan kini aku hanya bisa merindukan mu...Tanpa mampu menatapmu...Tanpa mampu menyentuhmu...Sampai kapan semua ini akan berlalu...Disini aku hanya bisa menunggu waktu, Mengharap dirimu berlari ke arahku...Untuk memelukku hilangkan kerinduan jiwaku.''

Sabtu, 11 Desember 2010

kenangan

''Andai saja cerita kita tak seindah mimpi, paling tidak senyum dan candamu tetap melekat di hati. Tak kan pudar walau waktu telah berganti.
Kau ajari aku tersenyum di sebut dunia menoreh luka,
Kau ajari aku menunduk saat dunia menyanjungku.
Masa lalu tak lagi menghantuiku,
Adanya dirimu membuatku tegar mengarungi dunia yang penuh misteri.''





by:Amara

Jumat, 10 Desember 2010

Celoteh spiritual kytambak: BULAN DAN DAHAN PERAK

Celoteh spiritual kytambak: BULAN DAN DAHAN PERAK: "''Wajah-Mu selalu terbayang di dalam pikiranku,namamu slalu ku ucapkan di dalam lidahku,dan tempatmu di dalam hatiku,maka kemanakah engkau m..."

Kamis, 02 Desember 2010

HURU-HARA HARI QIAMAT

''Ketika langit terbelah bintang-bintang
berjatuhan, Galaxi dan planet
saling berjatuhan Gunung-gunung di
terbangkan Lautan di tumpahkan Langit
digulung diganti langit baru Bumi digulung di
ganti bumi baru, Manusia saat itu dalam
keadaan mabuk kepayang, mabuk bukan
karna minuman,seorang bapak tidak dapat
menolong anaknya ibu-ibu menyusui
kehilangan anak-anaknya wanta-wanita hamil
gugur kandungnya, rambut anak-anak beruban
seketika Huru hara hari kiamat...Saat itu
Manusia akan di kumpulkan di padang
mahsyar menghadap sang Ahkamul hakim,
Hakim yang sebenar- benarnya adil, barang
siapa membawa amal kebaikan walau
sebesar zaro akan di balas degan kebaikan
dan barang siapa membawa kebrukan walau
sebesar zaro di balas pula degan keburukan
HURU HARA HARI KIAMAT.''

SEKARATUL MAUT

''Ketika pandangan mulai kabur..Ketika bibir mulai
kelu dan kaku..Ketika nafas terasa sesak..Ketika
badan telah mati rasa..Ketika anak istri sanak
saudara berkumpul dengan pandangan
sayu..Terasa ingin berkata-kata kepada mereka,
Namun tanpa daya..Badan telah mati rasa, Riuh
isak tangis dan doa-doa mereka..Sayup-sayup
surat yasin di bacakan, Sayup-sayup LAA
ILAAHAILLALLOH di talqin_kan, Namun sekali lagi
tanpa daya badan telah mati rasa..Dimanakah
canda tawa yang selalu menghiasi kita,
Dimanakah uang permata yang kita kejar selama
ini, Dimanakah pangkat jabatan yang membuat
kita lupa, dimanakah wajah tampan wajah cantik
yang membuat kita sombong, Dimanakah orang-
orang yang sok berkuwasa, Dimanakah orang-
orang yang suka merendahkan satu dengan
lainnya ,Semuanya telah sirna, semuanya tidak
ada kabar beritanya lagi setelah datang_nya
kematian, dan sebaik-baik bekal setelah
kematian..Hanyalah iman dan amal sholeh_nya.''

TERSESAT DALAM KELALAIAN

''Aku tersesat dalam kelalaian,sedang
kematian bergerak ke arahku,Semakin
lama semakin mendekat.Aku manjakan
tubuhku dengan pakaian-pakaian halus dan
mewah,Sedikit berfikir bahwa itu akan
membusuk dan hancur dalam kubur.Aku
bayangkan tubuhku remuk menjadi debu
dalam lubang kubur dibawah gundukan
tanah.Keindahan tubuhku akan berangsur
angsur hilang..sedikit demi sedikit
berkurang hingga tinggalah kerangka tanpa
kulit dan daging,Kulihat detik-detik
kehidupanku lambat laun habis,Suatu
perjalanan panjang terbentang di
hadapanku,Sedangkan aku tiada bekal untuk
jalan itu.Wa-hai engkau yang maha
esa..yang tiada sekutu terhadap
keagungan-Mu..Belas kasihanilah
kesendirianku.''

TERPISAH OLEH TAKDIR

''Garis takdir telah memisahkan jalinan cinta
ku,
Satu demi satu lembaran kenangan
menggores gersangnya kalbu,
Mengoyak mencabik melumat meluluh
lantahkan indahnya mahligai cinta,
Aku Seperti awan yang berarak bercerai berai
diterjang kilat dan halilintar,
Ingin aku berlari sembunyi di balik hamparan
bintang-bintang
Namun cengkraman kokoh kilat dan halilintar
begitu kuat hingga lahirkan keputus asaan
memaki takdir.
Aku mengeluh merintih menjerit menangis
pilu dalam titian takdir.
Oh..Tuhan...inikah ketetapan yang kau
tuliskan di lauhmakhfus 70.000 tahun
sebelum engkau ciptakan langit dan bumi...
Tak bisakah engkau rubah catatan di buku
takdirku...
Inikah letak keadilan_mu...
Inikah lambang dari kesucian cinta_mu
kepada hamba-hambamu.''

MAAFKAN AKU

''Maafkan aku yang selama ini membuatmu
kecewa..Maafkan aku yang selama ini
membuatmu menangis tersakiti benci
keadaan dan menyesali hidup.Aku memang
tidak berguna, Aku lemah, Aku dhoif...Aku
hanyalah seonggok sampah menjijikkan dan
kotor yang siap di buang dan di bakar.Tiada
sedikitpun berguna bagi hidupmu. Namun satu
hal yang harus engkau tau...Di dalam benak
ini,aku ingin menjadi yang terbaik buat
dirimu.Tak ada sedikitpun niatku untuk
menyakiti hatimu, tak ada sedikitpun niatku
untuk menelantarkan cintamu. Lihat keadaan_
ku yang kini terjauh darimu..Hari-hariku
berselimutkan duka yang tiada henti..Hari-hari
terlewatkan begitu sepi tanpa hadirmu di sisi.
Aku merindukan_mu kembali dan berharap
kita bersama lagi. Kasih... andai nanti takdir
tak menyatukan kita kembali Aku berharap
dan memohon ketulusan hatimu memaafkan
diriku ini.''

BULAN MERANA

''Hilang dan pudar sinar sang
bulan,ditinggalkan malam tergantikan awan
yang menerjang...tiada lagi senyum dan
tawanya,Bulan menangis sedih dalam penjara
awan...Ia merintih dalam penantian...Berputus
asa dalam pengharapan.Jerit tangisnya
sungguh memilukan...Bulan merana di
tinggalkan sang malam...Bulan meronta dari
pelukan pekatnya awan.Bulan mencoba
bersinar menyibak awan yang menutupi
gerbang cakrawala.Namun pujangga malam
yang di harapkan tiada kunjung
datang..Kembali bulan merintih dalam
keraknya awan...Di dalam sedihnya bulan
berbisik lirih.....Wahai malam... tidakkah
engkau merasa kasihan melihat
nestapaku...tidak mengertikah engkau bahwa
aku sangat membutuhkan_mu...Malam
sungguh aku tak sanggup bersinar tanpa
hadirnya dirimu.''

BULAN DAN DAHAN PERAK

''Wajah-Mu selalu terbayang di
dalam pikiranku,namamu slalu ku ucapkan di
dalam
lidahku,dan tempatmu di dalam hatiku,maka
kemanakah engkau menghilang dariku.Wahai
engkau yang menjauh
dariku,hati ku larut dalam kesedihan
atasmu,Mataku
mengalirkan air mata pendritaan,Wahai kau yg
terjauh dariku karena takdir,kesedihan mu lebih
dekat di
hatiku,engkau bgai bulan
yang trgantung di atas dahan perak.Bulan telah
menetap di kubur,sedang dahan perak menjadi
debu.''

BULAN DAN DAHAN PERAK

''Wajah-Mu selalu terbayang di
dalam pikiranku,namamu slalu ku ucapkan di
dalam
lidahku,dan tempatmu di dalam hatiku,maka
kemanakah engkau menghilang dariku.Wahai
engkau yang menjauh
dariku,hati ku larut dalam kesedihan
atasmu,Mataku
mengalirkan air mata pendritaan,Wahai kau yg
terjauh dariku karena takdir,kesedihan mu lebih
dekat di
hatiku,engkau bgai bulan
yang trgantung di atas dahan perak.Bulan telah
menetap di kubur,sedang dahan perak menjadi
debu.''

Celoteh kytambak: Tersesat dalam kelalaian

Celoteh kytambak: Tersesat dalam kelalaian